Memasuki bulan ke-4 menjadi anak kantoran.
Yoeh ku sudah bukan lagi mahasiswa! Alhamdulillah berhasil diwisuda di waktu yang tepat, meski kelulusannya melenceng sekitar 3 bulan dari target.
September 2017. Alhamdulillah dapat jadwal untuk ujian pendadaran dan bisa ngejar buat yudisium 2minggu setelahnya. Ujian tertunda satu bulan karena yaaah cukup menyebalkan kalo diingat-ingat. Ingin mesoh tapi teda bole. Ingin mara juga sekarang sudah tida berguna. Yang penting ya harus tetap bersyukur bisa ujian dan lulus.
Desember 2017. Meresmikan pergantian status dari mahasiswa menjadi pengangguran. Bagiku. Bagi beberapa teman sih ada yang langsung jadi pekerja. Selamat! Tidak terlalu memeriahkan wisuda meski keluarga lengkap, plus ada calon uga uhuk. Karena harus ngejar deadline kirim lowongan yang kemudia panggilannya tidak aku lanjutkan. Kayak kesel karena melewatkan banyak momen foto tapi yaudahlah gimana lagi. HA HA.
Januari 2018. Hari-hari menuju bertambahnya usia, dilewati dengan buka-buka info lowongan kerja yang sudah menjadi rutinitas sejak resmi melepas status mahasiswa. Iseng awalnya. Karena aku nggak ada pandangan jelas ingin kerja di mana. Yang aku jelas inginkan dan selalu aku gaungkan adalah, aku ingin jualan kaoskakiku semakin berjaya.
Setelah dinyatakan lulus, sebelum tali topi berpindah dari kiri ke kanan, setiap ada yang nanya, aku selalu jawab 'aku mau di rumah. jualan kaoskaki'. Ya, memang ingin menjadikan usaha jualan kaoskaki ini sebagai penghasilan utama. Namun, setelah melalui hari demi hari dengan pikiran-pikiran yang beraneka ragam, aku memutuskan untuk bekerja. Entah di mana, yang penting bekerja. Kenapa? Cari modal cuy! Hahahaha
Sempat ikut masa training di salah satu percetakan di Yogyakarta. Kemudian saat waktunya teken kontrak, aku mengundurkan diri karena keterima di kantor pemerintahan di Sleman. Tentang ini, aku bersyukur nggak kira-kira. Hadiah ulangtahun yang masyaAllah. Kenapa? Karena... fee, waktu, jarak, dan tupoksi. Itu ringkasannya.
Dan karena hal ini, beberapa orang bertanya-tanya, 'lho, kuliah broadcast kok kerjanya di kantoran?' wkwkwkwkwkwkwkwk yang kemudian hanya bisa kujawab, 'nggak nyari media'. Walaupun sebenarnya ingin. Walaupun sepertinya mampu. Tapi karena pertimbangan ini dan itu dan ini dan itu, akhirnya aku memutuskan untuk (sementara) tidak bekerja di media. Sementara hmmmm. Hahahaha.
Jelas aku nggak pengen gitu aja ngelepasin ilmu broadcast yang aku punya, meski nggak seberapa. Semoga suatu hari nanti, tetap bisa memanfaatkan ilmu yang dipunya. Dengan cara apapun.
No comments:
Post a Comment