It's hard to life with no
friends.
Ini hari ketiga aku di rumah.
Glundang glundung menghabiskan waktu dengan amat sia-sia. Keproduktifanku hanya
ngefoto kaoskaki yang mau dibuat promo, itupun dengan paksaan aksi yang teramat
sangat. Iya aku bilang hanya, karena ada yang lebih penting yang seharusnya aku
lakukan. Bikin presentasi dan belajar buat ujian proposal yang belum tau kapan.
Masukin form untuk surat liputan ke adm yang tertunda dua hari karena kemageran
yang luar biasa. Serta, aku pikir kekesalan atas rindu juga bisa jadi salah
satu faktornya.
Kamu yang saat ini seusia
denganku, tengah berjuang melewati semester-semester ‘sulit’ sepertiku, dan
para penjelajah sosial media, pasti pernah baca artikel atau sekedar kutipan
singkat dari status orang mengenai ‘semakin tua dirimu, semakin sedikit temanmu’.
Entah apapun itu alasannya, maka seperti itulah yang akan kamu rasakan.
Ini aku sekarang. 1 April 2017,
13:18 WIB menurut jam laptop yang sedang kugunakan untuk mengetik postingan
ini.
Mungkin ada lebih dari 10 grup di
whatsapp dan line ku. Ada ratusan kontak di setiap chat app dan kontak biasa. Ada
ratusan juga following di setiap sosial mediaku. Tapi, sekarang aku sendiri di
sini.
Hapeku nggak sesepi itu. Ada satu
dua yang chat. Ada grup yang rame. Ada mereka di sana. Temen-temenku yang
megang hape juga buat bales chat-chat itu. Tapi mereka di sana. Jauh. Sayangnya,
nggak bisa ngobatin rasa sedih sepi kayak gini.
It’s hard.
Ketika kamu butuh cerita tapi
nggak tau sama siapa.
Ketika butuh ngobrol apapun itu
tapi nggak tau sama siapa.
Ketika cuma butuh duduk barengan
meski diem-dieman, tapi pada sibuk.
Ketika cuma butuh ketemu orang
lain biar nggak ngerasa sendiri, tapi nggak tau gimana.
It’s hard.
Apalagi kalo udah kangen pengen
ketemu tapi nggak bisa.
Baik-baik, guys.
No comments:
Post a Comment