Selamat pagi, mata
Terima kasih, Tuhan, untuk nikmat tidur yang Engkau berikan. Meski tanpa dia di dalam pelukan.
Pagi yang menyesakkan. Kemarin, kamu begitu mesra dalam dekapan, tapi kenapa kini justru jauhmu yang kurasakan.
Terpenjara dalam ingatan tentangmu. Terjaga, masihku. Terpejam, engganku. Terperi, lirihku. Pagiku pun mendekap sepi, tanpamu.
Sarapan apa pagi ini? Sepiring memori tentangmu yang terpatri dan tak pernah basi.
Kutelan rasa yang berbeda. Hambar mengusir dahaga. Terjagaku ditimang pagi hanya untuk diam tanpa selera.
Inikah pagi? Hmmm...kenapa masih seperti kemarin? Hanya sunyi yang mengetuk keterasingan, berulang-ulang.
Pagi. Semestinya menjadi hari baru. Kenapa justru dejavu yang menyekatku. Sama seperti kemarin, tentangmu mengisi kalam pikiranku.
Rasa yang tak terbiasa. Mengasingkan begitu jauh dari pagiku. Hanya ada sepi yang menggigit pilu.
Menengahi pagi tanpamu. Sebatas desah pun tidak. Sungguh, aku tak biasa. Luar biasa sesat kosongku kehilanganmu.
Published with Blogger-droid v2.0.4
No comments:
Post a Comment