Dah mapan mau tidur. Trus inget besok tanggal 27 Mei. Nggak jadi tidur aku. Ambil henpon, memberanikan diri buka kalender. Sebenernya aku mau melakukan ini sejak setengah bulan yang lalu. Tapi waktu itu cuma buka doang trus capture, trus kelupaan. Malam ini, aku harus lakukan sebelum besok dia bunyi malah bikin aku makin nggak karuan.
4 days left. Deleted.
Satu setengah bulan yang lalu kami memutuskan untuk menunda acara ini. Semua acaranya. Ditunda.
Banyak yang bilang 'akad aja nggakpapa kan?' 'resepsinya besok aja kalo udah normal lagi'. Terima kasih sarannya teman teman sekalian. Perlu diketahui, apabila memang bisa akad aja, pasti akan kami lakukan. Salah satu faktor yang membuat kami menunda adalah, calon mantennya ada di red zone. Kecil kemungkinan untuk bisa ke sini apalagi kalo harus pake karantina 14 hari.
Aku dapet banyak cerita yang temen temennya menunda acara besar mereka. Ada 8 temennya ponakanku yang nunda nikahan mereka karena corona ini. Gila banyak bgt. Klien vendor dokumentasi aku, waktu aku bilang tunda, ada 5 klien yang udah konfirmasi penundaan. Itu udah sebulan yang lalu. Tetanggaku, dia kerja di vendor dokumentasi juga, jadwalnya kosong sampe akhir Juni. Waw.
Dibalik kesedihan kesedihan ini, ada Yang perlu aku syukuri dari penundaan ini antara lain,
Keputusan penundaan acara kami sudah diketok sejak satu setengah bulan lalu. Yang mana aku masih punya waktu untuk menata hati hingga hari di mana harusnya kami melangsungkan acara itu. Tapi meski begitu, ya nggak bisa boong kalo di minggu minggu ini akan jadi sangat sensitif apalagi mau mens gini. Hahahaha.
Kedua, hampir semua vendor aku aman untuk ditunda. Banyak vendor yang belum di DP. Yang udah cuma dokumentasi sama catering. Alhamdulillah karena venue nya di rumah, rencana pake dekor, sound, dan tenda dari tetangga, jadi semua bisa banget diatur. Alhamdulillah. Alhamdulillah banget.
Dikasih waktu lebih banyak lagi untuk belajar. Belajar mengenal diri, belajar ikhlas, belajar untuk fase kehidupan berikutnya.
Judulnya pengennya nggak gitu. Tapi yaudahlah. Dari pada aku pendem, aku tulis aja sekalian. Semoga setelah ini segera hilang ditelan ikhlas.
Segini dulu. Tadi aku ngetweet tentang doa. Nanti aku capture. Setelah nikah mungkin aku baru bisa ceritain lengkapnya. Kita masih lihat situasi dan kondisi. Mohon doanya semoga semua lancar ya guys. Kami diberi kesempatan dan diberi kekuatan. Aamiin.