Semester 7 ini kuliah Senin sampe Kamis dan sampe setengah 12 (((aja))). Sebelum simulasi menyergap, mungkin akan tergabut gini. Dan selalu merasa Kamis itu adalah hari Jumat. Tapi meski bukan hari Jumat, Alhamdulillah hari ini berkah :))
Pagi ini pertama kalinya nganterin Raisha sekolah. Sumringah banget dianya. Lucunya, karena ini pertama kali aku nganter, tetep diikutin sama mbak mas. Sampe sekolahnya, Raisha kaget karena diikutin dan akhirnya dia maunya masuk ke sekolah dianter mamahnya ::)))))
Kuliah hari terakhir dalam seminggu ini harusnya ada dua makul. Dan makul kedua kosong. Berdua sama Rizka ngegabut di samping Gd C. Kemudian...
--- Sebelum aku nulis lagi kemarin, aku baca-bacain beberapa postingan terakhir. Ternyata, aku pernah cerita tentang-nya di sini. 10 bulan sejak terakhir aku sisipkan cerita-nya di postinganku. Pun tergoda untuk cerita lagi. 10 bulan, banyak cerita. Meski nggak banyak berubah. Belum jadi cerita kemarin aku tulis, Hari ini ada cerita baru. ---
Ngegabut sama Rizka di samping Gd C. Mau makan, belum laper. Mau main, kepagian. Yaudah.
Kemudian dia dateng. Iya, dia. Duduk di sebelah Rizka. Iya, di sebelah Rizka. Rizka duduk di atas, dan aku di bawah dan di sebelah Rizka. IYA! Entah kapan terakhir kali bisa duduk sedeket ini.
Ya bisa dibilang lama dia ada di sana. Sambil aku dan Rizka melakukan banyak hal. Tapi, nggak banyak ngobrol. Dari aku, dia, maupun Rizka. Meski baaanyaaaaakkkkk banget di otak ini yang pengen diomongin ke dia. Banyak. Banget. Ya, sesekali saling nimbrung.
Sampe aku laper. Pengen ini pengen itu. Blabla dia dateng bawa risol mayo. Aku Rizka minta tolong untuk ambilin lagi. Dan dia kasih risolnya untukku. Iya. Entah kapan terakhir kali... ah entahlah...
Ah.
Thursday, October 20, 2016
Wednesday, October 19, 2016
Aku kembali
Sebut saja 10 bulan sejak terakhir aku menyambangi blog ini. Kasihan. Sangat kasihan.
Beberapa hari yang lalu buka blog nya Sundarihanna. Tau kan? Buleknya Kirana - Retnohening. Aku scroll scroll scroll.... blognya seru buat dibaca. Bahasanya sederhana. Dan memang itu yang jadi hambatanku selama ini dalam menulis. Takut nggak bisa nulis dengan bahasa yang bagus. Dan dari blog Sundarihanna tersebutlah, keinginanku untuk menulis di blog ini muncul kembali. Satu yang aku rasa ketika baca blognya. Dia nulis karena dia memang pengen nulis. Bukan nulis biar dibaca orang lain.
Emang udah beberapa hari yang lalu, tapi baru bisa nulis sekarang. Kenapa?
Aku emang lagi banyak kerjaan. Walaupun kuliah sebenernya gini-gini aja. Selo. Gabut di kampus. Pulang siang. Tapi aku kebanyakan ntar-ntaran. Tiduran dulu lah. Main hp dulu lah. Kepo Kirana dulu lah. Apalah apalah sampe nggak jadi nulis lagi.
Kemudian dua hari yang lalu Jojo minta aku buat bantu minisimulasi. Produksi dengan deadline seminggu. Di samping itu pun ada kerjaan investigasi yang musti masih banyak revisi. Dan nyicil TA. Banyak ya. Kalo paham ritme seperti ini akan ngerti gimana-gimananya.
Tapi, ditengah kesibukan investigasi, minisimulasi, dan TA, serta persiapan bazaar nanti ini malah aku sempet buat nulis ini. He eh. Aku kalo lagi males, males banget. Kalo lagi rajin, rajin banget sampe bingung mau ngerjain yang mana dulu. Kalolagi ayo, ayo terus. Semua dikerjain. Alhasil inilah. Setelah pula Ahni meminta kami untuk baca blognya di hari ulangtahun ke 6 Ibuk di surga.
Ya. Dan inilah.
Beberapa hari yang lalu buka blog nya Sundarihanna. Tau kan? Buleknya Kirana - Retnohening. Aku scroll scroll scroll.... blognya seru buat dibaca. Bahasanya sederhana. Dan memang itu yang jadi hambatanku selama ini dalam menulis. Takut nggak bisa nulis dengan bahasa yang bagus. Dan dari blog Sundarihanna tersebutlah, keinginanku untuk menulis di blog ini muncul kembali. Satu yang aku rasa ketika baca blognya. Dia nulis karena dia memang pengen nulis. Bukan nulis biar dibaca orang lain.
Emang udah beberapa hari yang lalu, tapi baru bisa nulis sekarang. Kenapa?
Aku emang lagi banyak kerjaan. Walaupun kuliah sebenernya gini-gini aja. Selo. Gabut di kampus. Pulang siang. Tapi aku kebanyakan ntar-ntaran. Tiduran dulu lah. Main hp dulu lah. Kepo Kirana dulu lah. Apalah apalah sampe nggak jadi nulis lagi.
Kemudian dua hari yang lalu Jojo minta aku buat bantu minisimulasi. Produksi dengan deadline seminggu. Di samping itu pun ada kerjaan investigasi yang musti masih banyak revisi. Dan nyicil TA. Banyak ya. Kalo paham ritme seperti ini akan ngerti gimana-gimananya.
Tapi, ditengah kesibukan investigasi, minisimulasi, dan TA, serta persiapan bazaar nanti ini malah aku sempet buat nulis ini. He eh. Aku kalo lagi males, males banget. Kalo lagi rajin, rajin banget sampe bingung mau ngerjain yang mana dulu. Kalolagi ayo, ayo terus. Semua dikerjain. Alhasil inilah. Setelah pula Ahni meminta kami untuk baca blognya di hari ulangtahun ke 6 Ibuk di surga.
Ya. Dan inilah.
Friday, January 1, 2016
Yaampun aku nggak tidur setahun
Aku nggak makan setahun
Aku nggak mandi setahun
Macem-macem guyonan setiap tahun baru. Dan karena acara Pacto Dicimus Tour, aku
nggak pulang setahun. Gils. Anak gadis rumahan yang dulunya susah buat keluar
rumah untuk main, sekarang bisa nggak pulang setahun. Epic.
Hari pertama di tahun 2016, ada
sekian hal yang aku catet di hari ini.
Pertama, terimakasih untuk teman-teman semua. Teman-teman Pacto Dicimus Tour yang berhasil bikin
aku nggak pulang setahun. Sedih banget karena kita nggak sempet foto bareng
pake kaos Pacto Dicimus yang aku akui
keren. Dan tagline Learn & Move On
itu nusuk ke hati banget. Learn, Kik.
Then Move On. Ngerti?
Kedua, ketika detik-detik pergantian tahun, disaat semua kru sibuk
di studio, I’m so sorry karena aku
memilih untuk ikut Aldi, Jojo, Aghni dan Zira pergi ke rooftop Gedung C buat liat kembang api dari JCM. Keren banget.
Cantik banget. Epic.
Kalo kata Zira,
“Terimakasih JCM, kamu rela
membakar sekian rupiah uangmu untuk bikin kami mahasiswa semester 5 bahagia.
Ternyata bahagia itu sederhana ya.” Smile.
Tapi, ditengah keindahan
bunga-bunga yang merekah di langit Jogjakarta malam tadi, aku menyadari
sesuatu. Dari sekian sisi kita cari spot untuk bisa lihat kembang api dengan
jelas, kita cuma bisa lihat di satu sisi, itu pun nggak seluruhnya. Yaaa
maksudku ketutupan gedung kampus. Sedih ya. Pindah ke sisi yang lain, cuma bisa
lihat percikannya aja. Semuanya ketutupan gedung. Jogja udah penuh sama
gedung-gedung tinggi. Dan bahagia kita yang sederhana nggak bisa kita rasakan
secara maksimal. Cry.
Ketiga. Berkumpul bersama Aghni, Jojo dan Aldi, plus Kevin means, harus mempersiapkan hati untuk
lebih kuat. Karena serandom-randomnya obrolan, ujungnya akan bahas itu juga. Yah, namanya juga random yak.
Dengan segala sindiran yang mereka lontarkan dan satu cerita yang bikin aku
sedih dengernya, dan segala kondisi hati yang entah kenapa di akhir tahun 2015
lagi super random, ada satu hal yang pengen banget aku lakuin di tanggal satu
bulan satu ini. Kasih kamu satu senyuman. Satu aja. Nggak tau kenapa ya, pengen
aja gitu. Boleh nggak?
Keempat. Setelah nggak ketemu Mamah, Papah, ayam ungu yang masih
bertahan dan seluruh keluarga selama setahun, akhirnya aku memutuskan untuk
pulang. Sekitar jam 1 siang aku sampe rumah. Aku lihat kayaknya ada Raisha di
rumah. Dia kalo libur suka tidur di rumah. Aku ngintip kamar depan, Mamah sama
Raisha lagi nonton tv. Beberapa menit kemudian, Mamah menyadari kehadiranku. Mamah
pun manggil Raisha, then “Tante Kikiiiiii” sambil lari langsung meluk. Sweet
kan? Emang ponakanku satu ini orangnya sweet abis.
Di meja bunder ruang tengah, ada
kertas-kertas buku.
Mamah: “Ini gambar siapa tante?
Uti. Tu ada tulisannya. Kalo yang ini siapa? Raisha.”
Raisha : “Ini lho te. Uti
nangis.”
Mamah : “Kemarin ki mbak Ica
nanya. Ti, te tu kayak gimana ti? Mau nulis u-t-i. Trus ini katanya gambar Uti
nangis.”
Aku : “Lha kenapa Uti kok
nangis?”
Raisha : “Ha kan kemaren kamu
sekolah. Uti di rumah sendiri.”
Aku : “Uti nangis soalnya di
rumah sendiri tak tinggal ke sekolah? Trus kamu bobok di sini nemenin uti di
rumah sendiri?”
Raisha : “Enggak.”
Aku : “Lha trus kenapa kamu bobok
di sini? Nggak nemenin Uti?”
Raisha : “Nemenin kakung.”
Aku : “Lah katamu Uti yang di
rumah sendiri. Kok jadi nemenin Kakung.....”
.......................
Kenapa Uti kok nangis?
Kemaren kamu sekolah, uti di rumah sendiri
Jadi inget Mamah pernah bilang...
Kamu katanya libur 2 minggu. Lha mana kok nggak pernah di rumah.
2 bulan yang lalu Mamah juga
pernah bilang
Dek, kalo habis sholat subuh mbok jangan tidur lagi. Kalo Mamah
berangkat sekolah mbok bangun. Pulang malem, pagi nggak bangun. Mbok bangunnya
nggak cuma pas minta sangu aja.
Pie menurutmu?
Subscribe to:
Comments (Atom)